Senin, 05 Desember 2011

Awal kisah...

Universitas kristen Petra menjadi saksi bisu perjumpaan 5 pria yang mempunyai latar belakang dan ideologi yang berbeda dalam hidupnya... dari sabang hingga marauke menjadi tempat singgah mereka.
Dengan baju berkerah putih dan celana kain putih ketidaksengajaan itupun terbentuk oleh karena tatapan mata diantara mereka yang hanya mengunakan matanya sebagai alat komunikasi untuk melihat lingkungan yang baru. ketika panitia P3Kmaba memberikan arahan akan peraturan yang tidak sesuai dengan apa yang menjadi ideologi mereka, dimulai dari peraturan akan rambut yang harus pangkas pendek menjadi kejenuhan dan kegalauan bagi 5 pria tersebut. Rambut gondrong menjadi salah satu ciri khas mereka dan jiwa membrontak membara dalam aliran darah mereka. namun karena keterpaksaan dan kekuatan untuk bersuara sangat kecil, pangkas rambutpun menjadi jawaban atas itu semua.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar